Hai..hai.. jumpa lagi, kali ini
aku mau bagi info tentang salah satu materi kuliah di mata kuliah psiklogi
pendidikan ni. Udah pada tau pendidikan multikultural belum ? nah, kali inin
aku akan cba share tentang apa itu pendidikan multikultural dan upaya-upaya
untuk mendukung dan melancarkan nya.. semoga bermanfaat ^^
Pendidikan Multikultiral dan Cara
Mengupayakannya
Pendidikan Multikultural adalah
pendidikan yang menghargai perbedaan dan mewadahi berbagai perspektif dari
berbagai kelompok kultural. Para pendukungnya percaya bahwa anak-anak kulit
berwarna harus diberdayakan dan pendidikan multikultural akan bermanfaat b agi
semua murid. Ini termasuk
memprsempit gap dalam prestaasi
akademik antara murid kelompok utama dengan murid kelompok minoritas. (Bennett,
2003; Pang, 2001; Schmidt & Mosenthal, 2001).
Ada beberapa hal yang bisa kita
upayakan untuk melancarkan kegitan pendidikan multikultural, yaitu
Memberdayakan Murid
Istilah pemberdayaan atau empowerment berarti memberi orang kemampuan intelektual
dan keeterampilan emecahkan masalah agar berhasil dan menciptakan dunia yang
lebih adil. Pada tahun 1960-an sanpai 1980-1n, pendidikan multikultural
dititikberatkan pada usaha memberdayakan murid dan memperbaiki kelompok
minoritas dan kultural dalam jaringan ajar. Pemberdayaan masih menjadi tema
penting dalam pendidikan multikiultural dewasa ini (Schmidt, 2001).
Pengajaran yang Relevan Secara
Kultural
Pengajaran yang Relevan Secara
Kultural adalah aspek penting dari pendidikan multikultural (Gay, 200;Irvine
& Armeto, 2001). Pengajaran ini dimaksudkan untuk menjalin ubungan dengan
latarb belakang kultural dari pelajar (Pang, 2001). Pakar pendidikan multikultural percaya bahw
aguru yhang baik akan mengetahui dan mengintegrasikan pengajran yang relevan secara
kurikulum karena akan membuat pengajaran menjadi lebih efektif. (Diaz, 2001).
Pendidikan yang Berpusat Pada Isu
Pendidikan yang berpusat pada isu
juga juga merupakan aspek penting dari pendidikan multikultural. Dalam
pendekatan ini, murid diajari secara lebih sistematis untuk mengkaji isu-isu
yang berkaitan dengan kesetaraan dan keadilan sosial. Pendidikan ini tidak
hanya mengklarifikasi nilai, tetapi juga mengkaji alternatif dan konsekuensi
dari pandangan tertentu yang dianut urid. Pendidikan yang berpusat pada isu
berikatan erat dengan pendidikan moral.
Meningkatkan Hubungan di Antara
Anak dari Kelompokn Etnis yang Berbeda-beda
Ada sejumlah strategi dan program
untuk menyatukan anak dalam satu kelompok yang berasal dari etnis yang
berbeda-beda. Salah satu strategi yang paling kuat adalah Kelas Jigsaw. Ketika
psikolog sosial Eliot Aronson masih menjadi profesor di University of Texas di
Austin, sistem sekolah mengaontaknya untuk mencari ide guna mengurangi
ketegangan rasial yang terjadi di kelas. Aronson (1986) mengembangkan konsep kelas
jigsaw. Di kelas ini murid dari berbagai latar belakang kultural yang
berbeda diminta bekerja sama untuk
meraih tujuan yang sama. Aaronson memakai istilah Jigsaw karena dia menganggap
teknik ini sama seperti menyuruh sekelompok anak untuk melengkapi teka-teki
permainan jigsaw.
Kontak Personal dengan Orang Lain
dari Latar Belakang Kultural yang Berbeda
Kontak itu sendiri tidak selalu
berhasil meningkatkan hubungan. Misalnya, memasukan anak minoritas kedalam bis
sekolah yang didominasis anak kulit putih, atau sebaliknya, tidak selalu bisa
mengurangi prasangka atau memperbaiki hubungan antar-etnis (Minuchsin
&nShapiro, 1983). Yang penting disini adalah apa yang terjadi setelah anak
sampai di sekolah.
Pengambilan Perspektif
Latihan dan aktivitas yang
membantu murid melihat perspektif orang lain dapat meningkatkan relasi
antar-etnis. Dalam satu latihan, murid-murid belajar perilaku tertentu yang
tepat dari dua kelompok kultural yang berbeda (Shirts, 1997).
Pemikiran Kritis dan Intelegensi
Emosional
Murid yang belajar secara
mendalam dan kritis tentang relasi antar etnis kemungkinan akan berkuranf
prasangkanya dan tak lagi menstereotipkan orang lain.
Meningkatkan Toleransi
Toleransi merupakan hal yang
sangat penting dalam pendidikan multikultural. Dengan adanya Toleransi maka
akan tercipta rasa saling menghargai antar murid.
Nah, itu beberapa hal yang bisa
kuta upayakan dalam menjalankan pendidikan multikultural. Tentunya, ada
banyaaak hal lagi yang bhisa kita upyakan untuk memajukan dan mendukung
pendidikan multikultural ini.
sekian untuk postingan kali ini, ^^ berhubung
aku nya juga masih belajar, so.. CMIIW, please Corect Me If Im Wrong.
^^
(sumber: Santrok, J.W. Psikologi Pendidikan.
Edisi kedua. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar